Pemerintah menekan prioritas pengembangan investasi di sektor otomotif dan kesehatan di tahun 2021. Prioritas ini bertujuan untuk pengembangan industri kedua sektor itu, sebagai langkah penghematan devisa negara.
“Sektor kesehatan, lebih dipriotaskan pada produksi alat-alat kesehatan. Izinnya kami urus sendiri, insentif kami kasih agar kita tidak impor banyak lagi untuk hemat devisa,” ujarnya, dikutip Kamis, 4 Februari 2021.
Dia mengatakan selama ini 90% alat-alat kesehatan dan obat-obatan di Tanah Air diimpor dari luar negeri. Ketergantungan ini sangat membebani negara, terutama di tengah pandemi Covid-19.
Sementara itu, pada industri otomotif Indonesia mulai fokus pada mobil listrik. Bahkan, sejumlah perusahaan mobil listrik kelas dunia telah berminat untuk investasi pada pengolahan nikel untuk baterai mobil listrik. Misalnya, CATL, LG, Tesla, dan sebagainya.
Bahlil mengungkapkan Indonesia juga berhasil mendatangkan perusahaan relokasi dari China sebanyak 16 perusahaan. Sementara itu, 14 perusahaan lainnya masih tahap negosiasinya dengan perkembangan sampai 70-80%, sedangkan 122 perusahaan lainnya berpotensi investasi.
“Ini bukan perusahaan yang nanti baru akan tapi 16 perusahaan ini sudah melakukan groundbreaking, hampir semuanya dan sekarang 1 perusahaan di Subang yang sudah produksi,” jelasnya.
Sepanjang 2020 lalu, BKPM mencatat realisasi investasi yang masuk ke Indonesia sebesar Rp826,3 triliun. Realisasi itu mencapai 101,1% dari target investasi tahun ini yang sebesar Rp817,2 triliun. (bertuahposcom)