Harga emas dunia mengalami tekanan tajam pada Kamis, 8 Mei 2025 waktu setempat, setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan kesepakatan dagang baru dengan Inggris. Langkah ini memicu harapan tercapainya kesepakatan serupa dengan negara-negara lainnya dan mengurangi minat investor terhadap aset safe haven seperti emas.
Berdasarkan data Reuters dari Bengaluru, harga emas di pasar spot tercatat anjlok 1,7% ke level USD3.307,84 per ons pada pukul 01.22 WIB. Sementara itu, emas berjangka Amerika Serikat ditutup melemah lebih dalam, yakni turun 2,5% ke posisi USD3.306 per ons.
Pengumuman kesepakatan dagang tersebut disampaikan langsung oleh Trump bersama Perdana Menteri Inggris Keir Starmer. Dalam pernyataan bersama, mereka menyebutkan bahwa tarif impor sebesar 10% untuk barang dari Inggris tetap diberlakukan, namun Inggris setuju menurunkan tarif impornya dari 5,1% menjadi 1,8%. Inggris juga memberikan akses yang lebih luas bagi produk-produk Amerika.
Analis pasar dari RJO Futures, Bob Haberkorn, menilai bahwa jika AS juga berhasil mencapai kesepakatan dengan China dalam waktu dekat, harga emas berpotensi kembali turun ke kisaran USD3.200 per ons. “Jika kesepakatan dagang antara AS dan China tercapai, tekanan jual emas bisa meningkat,” ujarnya.
Rencananya, Menteri Keuangan AS Scott Bessent dan Perwakilan Dagang Jamieson Greer akan bertemu dengan pejabat ekonomi utama dari China di Swiss pada Sabtu mendatang. Pertemuan ini menjadi titik penting dalam arah negosiasi dagang kedua negara.
Sementara itu, dari sisi permintaan, Bank Sentral China dilaporkan telah memberikan izin bagi bank-bank komersial untuk membeli valas guna membayar impor emas berdasarkan kuota baru yang telah ditingkatkan. Langkah ini secara teori akan meningkatkan permintaan emas dari China.
“Namun, meski permintaan dari China naik, dinamika pasar saat ini masih sangat dipengaruhi oleh sentimen terkait tarif dan kebijakan dagang,” kata Zain Vawda, analis dari MarketPulse by OANDA.
Di sisi lain, cadangan emas di brankas London dilaporkan naik tajam selama April, seiring meningkatnya pengembalian logam mulia dari New York setelah masa disrupsi logistik. Banyak pelaku pasar yang sebelumnya mengirim emas ke AS pada Desember hingga Maret sebagai antisipasi kebijakan tarif.
Untuk logam mulia lainnya, pergerakan pasar juga bervariasi. Harga perak spot turun ke USD32,48 per ons. Sebaliknya, platinum naik 0,8% ke USD981,60 dan paladium menguat tipis 0,3% ke USD974,81.***
— Ipot News