Ketegangan antara Iran dan Israel memuncak setelah Iran meluncurkan serangan balasan ke wilayah Israel pada 14 Juni 2025, menyebabkan guncangan kuat yang menggoyang sejumlah gedung pencakar langit di Tel Aviv.
Mantan Duta Besar Israel untuk Amerika Serikat Michael Oren, menyatakan dirinya merasakan getaran hebat selama beberapa menit. Ia langsung menuju tempat perlindungan bersama keluarganya setelah menerima peringatan darurat melalui ponsel.
“Bangunan terguncang cukup kuat beberapa menit yang lalu,” ujar Oren kepada CNN. “Kami mendapat pesan yang menjelaskan apa yang akan terjadi dan ke mana harus pergi saat waktunya tiba — dan saat itu benar-benar datang.”
Serangan tersebut memicu alarm serentak di berbagai wilayah. Sirine meraung-raung di Tel Aviv dan Yerusalem, memperingatkan warga untuk segera berlindung. Asap hitam terlihat membumbung di langit Tel Aviv. Menurut laporan CNN beberapa ledakan keras terjadi di dua kota besar itu.
Iran mengonfirmasi serangan sebagai tanggapan atas serangan udara Israel sebelumnya yang menewaskan sejumlah pejabat militer tinggi Iran. Kantor berita resmi Iran, IRNA, melaporkan bahwa ratusan rudal balistik dari berbagai jenis ditembakkan langsung ke wilayah Israel sebagai bagian dari “operasi tanggapan tegas terhadap serangan brutal rezim Zionis.”
“Beberapa saat yang lalu, peluncuran ratusan rudal balistik ke arah wilayah pendudukan telah dimulai,” tulis IRNA dalam laporannya.
Militer Israel atau Israel Defense Forces (IDF) menyatakan mereka telah mendeteksi peluncuran rudal dari Iran dan sedang mengaktifkan sistem pertahanan udara. Warga diminta untuk tetap berada di dalam tempat perlindungan hingga pemberitahuan lebih lanjut.
“Beberapa saat yang lalu, IDF mengidentifikasi peluncuran rudal dari Iran menuju wilayah Negara Israel,” kata militer dalam pernyataan resminya.
Oren juga menyoroti peran sistem pertahanan udara Iron Dome yang berhasil mencegat sebagian serangan. “Jika Iran menembakkan 100 roket dan lima hingga tujuh di antaranya berhasil menghantam, itu sudah sesuai dengan estimasi,” katanya.
Di sisi lain, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, memperingatkan bahwa Israel akan menghadapi “nasib pahit dan menyakitkan” sebagai balasan atas serangan udara sebelumnya ke Iran yang menewaskan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Mohammad Bagheri dan Kepala Garda Revolusi Iran Hossein Salami, menurut laporan media setempat.
Ketegangan geopolitik ini menambah kekhawatiran akan eskalasi konflik lebih luas di kawasan Timur Tengah, mendorong berbagai pihak internasional menyerukan perundingan damai antara kedua negara.***
— CNN Indonesia