BangkaBelitungPos
Selasa, September 16, 2025
  • Home
  • Regional
  • Nasional
  • Politik
  • Ekbis
  • Internasional
  • Lifestyle
    • All
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Travel
    Overnight Oats, Sarapan Praktis yang Sehat dan Mengenyangkan

    Overnight Oats, Sarapan Praktis yang Sehat dan Mengenyangkan

    Rahasia Bangun Malam untuk Sholat Tahajud yang Jarang Diketahui Umat Muslim

    Rahasia Bangun Malam untuk Sholat Tahajud yang Jarang Diketahui Umat Muslim

    Tips Sederhana Hilangkan Pegal dan Lelah, Tubuh Jadi Lebih Bertenaga

    Tips Sederhana Hilangkan Pegal dan Lelah, Tubuh Jadi Lebih Bertenaga

    Decluttering, Gaya Hidup Modern yang Bikin Rumah Lebih Lapang dan Nyaman

    Decluttering, Gaya Hidup Modern yang Bikin Rumah Lebih Lapang dan Nyaman

    Kenapa Menulis Penting? Ini Hubungannya dengan Kualitas Hidup

    Kenapa Menulis Penting? Ini Hubungannya dengan Kualitas Hidup

    Kenali Dampak Gaya Hidup Sedentari bagi Kesehatan

    Kenali Dampak Gaya Hidup Sedentari bagi Kesehatan

    Cara Nikmati Wisata Kuliner Tanpa Takut Berat Badan Naik

    Cara Nikmati Wisata Kuliner Tanpa Takut Berat Badan Naik

    Rahasia Jadi Influencer yang Disukai Banyak Orang

    Rahasia Jadi Influencer yang Disukai Banyak Orang

    Rahasia Panjang Umur: Tertawa Tiap Hari

    Rahasia Panjang Umur: Tertawa Tiap Hari

    7 Manfaat Cokelat untuk Kesehatan Tubuh dan Pikiran

    7 Manfaat Cokelat untuk Kesehatan Tubuh dan Pikiran

    Trending Tags

No Result
View All Result
  • Home
  • Regional
  • Nasional
  • Politik
  • Ekbis
  • Internasional
  • Lifestyle
    • All
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Travel
    Overnight Oats, Sarapan Praktis yang Sehat dan Mengenyangkan

    Overnight Oats, Sarapan Praktis yang Sehat dan Mengenyangkan

    Rahasia Bangun Malam untuk Sholat Tahajud yang Jarang Diketahui Umat Muslim

    Rahasia Bangun Malam untuk Sholat Tahajud yang Jarang Diketahui Umat Muslim

    Tips Sederhana Hilangkan Pegal dan Lelah, Tubuh Jadi Lebih Bertenaga

    Tips Sederhana Hilangkan Pegal dan Lelah, Tubuh Jadi Lebih Bertenaga

    Decluttering, Gaya Hidup Modern yang Bikin Rumah Lebih Lapang dan Nyaman

    Decluttering, Gaya Hidup Modern yang Bikin Rumah Lebih Lapang dan Nyaman

    Kenapa Menulis Penting? Ini Hubungannya dengan Kualitas Hidup

    Kenapa Menulis Penting? Ini Hubungannya dengan Kualitas Hidup

    Kenali Dampak Gaya Hidup Sedentari bagi Kesehatan

    Kenali Dampak Gaya Hidup Sedentari bagi Kesehatan

    Cara Nikmati Wisata Kuliner Tanpa Takut Berat Badan Naik

    Cara Nikmati Wisata Kuliner Tanpa Takut Berat Badan Naik

    Rahasia Jadi Influencer yang Disukai Banyak Orang

    Rahasia Jadi Influencer yang Disukai Banyak Orang

    Rahasia Panjang Umur: Tertawa Tiap Hari

    Rahasia Panjang Umur: Tertawa Tiap Hari

    7 Manfaat Cokelat untuk Kesehatan Tubuh dan Pikiran

    7 Manfaat Cokelat untuk Kesehatan Tubuh dan Pikiran

    Trending Tags

No Result
View All Result
BangkaBelitungPos
No Result
View All Result
Home Nasional

Laksamana TNI (Purn) Sumardjono Soroti Ketimpangan Kebijakan Laut dan Nasib Nelayan

admin by admin
Juli 13, 2025
in Nasional
0
Laksamana TNI (Purn) Sumardjono Soroti Ketimpangan Kebijakan Laut dan Nasib Nelayan

Laksamana TNI (Purn) Sumardjono.

0
SHARES
2
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

PEKANBARU – Soal ketimpangan kebijakan laut sejatinya akan berdampak terhadap nasib dan masa depan nelayan, kata Ketua Umum DPP Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI), Laksamana TNI (Purn) Sumardjono, dalam wawancara khusus dengan Bertuahpos, Jumat malam, 11 Juli 2025.

Dia menyoroti berbagai persoalan kompleks yang dihadapi nelayan Indonesia saat ini, termasuk di Provinsi Riau.

RELATED POSTS

Stok Melimpah, Kenapa Harga Beras Masih Tinggi?

Ledakan Pipa Gas Pertamina di Subang Sebabkan Dua Pekerja Alami Luka Bakar

Menurutnya, kebijakan kelautan nasional saat ini masih belum berpihak pada realitas hidup nelayan dan kerap mengabaikan karakteristik sosial-budaya di setiap daerah.

“Setiap wilayah perairan di Indonesia punya karakter dan budaya yang berbeda. Tidak bisa disamakan begitu saja. Kapal saja membawa budaya masing-masing,” ujar Sumardjono.

Dia pernah menangkap 56 kapal ilegal ikan asal Thailand yang membawa hampir 1.300 anak buah kapal. Meskipun kapal-kapal tersebut akhirnya disita dan diserahkan ke daerah, tidak ada yang mampu mengoperasikannya karena perbedaan budaya dan teknologi.

Sumardjono mengatakan rendahnya penggunaan teknologi di kalangan nelayan lokal sebagai faktor utama ketimpangan daya saing dengan nelayan asing.

“Nelayan kita masih mewarisi kebiasaan lama. Kalau bapaknya tidak pakai teknologi, anaknya juga begitu. Ini yang sedang kita dorong untuk berubah,” jelasnya.

Dia mendorong program sertifikasi nelayan sebagai jalan keluar. Sertifikasi ini mencakup navigasi, teknik penangkapan ikan, dan standar kualitas tangkapan agar bisa menembus pasar ekspor.

“Kadang satu kapal dapat 30 ton, tapi hanya 10% yang layak ekspor karena salah tangkap atau tidak sesuai standar,” katanya.

Lebih jauh, Sumardjono menyoroti praktik curang di sejumlah daerah, seperti sistem “bon ikan” di Rokan Hilir. Dalam sistem ini, hasil tangkapan nelayan dicatat namun tidak langsung dibayar. Pembayaran ditunda hingga ikan laku terjual, yang kerap dimanipulasi oleh tengkulak untuk menurunkan harga.

“Ini jahat. Nelayan sudah ke laut berbulan-bulan, pulang-pulang tidak bawa uang karena dikompensasi utang dan harga ditekan. Pemerintah daerah harus membasmi praktik semacam ini,” tegasnya.

Dia juga menyebut struktur nelayan Indonesia sangat timpang: dari trader (eksportir), juragan (pemilik kapal), nakhoda, hingga buruh nelayan. Buruh kerap menjadi pihak paling dirugikan dalam sistem ini.

Sementara soal pengawasan laut, Sumardjono mengatakan pentingnya teknologi Vessel Monitoring System (VMS). Namun, harganya sangat mahal dan sulit diakses oleh nelayan kecil. Padahal, tanpa alat ini, banyak nelayan Indonesia tersesat dan masuk ke perairan negara lain, lalu dituduh mencuri ikan.

“VMS itu penting, tapi bagaimana bisa dibeli kalau harga solar saja sudah memberatkan? Pemerintah harus subsidi atau fasilitasi. Jangan malah menyalahkan nelayan terus,” ujarnya.

Sumardjono juga mengkritik keras kebijakan otonomi daerah di laut yang disamakan dengan darat. Menurutnya, laut bersifat menyambung secara global dan tak bisa dipagari berdasarkan batas-batas administratif.

Menurutnya, pemerintah masih dianggap abai dalam perencanaan anggaran kelautan, yang hingga saat ini masih belum maksimal. Dia menekankan pentingnya pengajuan bantuan pendidikan, pelatihan, dan pembiayaan kepada pemerintah pusat sejak jauh hari.

“Kalau mau bantu nelayan, jangan cuma subsidi BBM. Sekolahkan anak nelayan sampai kuliah. Itu bentuk kesejahteraan nyata,” ucapnya.

Dia berharap agar pemerintah pusat dan daerah mengalokasikan beasiswa khusus bagi anak nelayan melalui berbagai kementerian dan lembaga pendidikan. “Kalau anak nelayan bisa naik kelas jadi juragan, itu keberhasilan. Jangan terus-menerus jadi buruh laut,” katanya.

Tags: KELAUTANPERIKANAN
ShareTweetPin
admin

admin

Related Posts

Stok Melimpah, Kenapa Harga Beras Masih Tinggi?

Stok Melimpah, Kenapa Harga Beras Masih Tinggi?

Agustus 16, 2025

Pemerintah mengklaim bahwa saat ini stok beras di Indonesia mencapai 4 juta ton, namun kenapa harga beras masih di atas Harga...

Ledakan Pipa Gas Pertamina di Subang Sebabkan Dua Pekerja Alami Luka Bakar

Ledakan Pipa Gas Pertamina di Subang Sebabkan Dua Pekerja Alami Luka Bakar

Agustus 6, 2025

Ledakan pipa gas terjadi di area kerja PT Pertamina EP Regional 2 Zona 7 Field Subang pada Selasa dini hari pukul 04.20...

Kehilangan Potensi 1,6 Juta Ton Bioetanol dari Limbah Sawit

Kehilangan Potensi 1,6 Juta Ton Bioetanol dari Limbah Sawit

Agustus 5, 2025

Potensi sebesar 1,6 juta ton bioetanol dari 50 juta ton limbah sawit di Indonesia hingga kini belum tergarap maksimal. Angka ini didapat dari estimasi...

Kehilangan Potensi 1,6 Juta Ton Bioetanol dari Limbah Sawit

Kehilangan Potensi 1,6 Juta Ton Bioetanol dari Limbah Sawit

Agustus 4, 2025

Potensi sebesar 1,6 juta ton bioetanol dari 50 juta ton limbah sawit di Indonesia hingga kini belum tergarap maksimal. Angka ini didapat dari estimasi...

Apakah Stok Beras Nasional Benar-benar Aman?

Apakah Stok Beras Nasional Benar-benar Aman?

Agustus 3, 2025

Produksi beras nasional tercatat meningkat 14% dengan stok mencapai 4,2 juta ton. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memastikan ketahanan pangan nasional dalam...

Next Post
Harga Emas Pegadaian Hari Ini 14 Juli 2025, Simak Selengkapnya

Harga Emas Pegadaian Hari Ini 14 Juli 2025, Simak Selengkapnya

Hasil Investigasi Awal Ungkap Rekaman Kotak Hitam Sebelum Pesawat Air India 171 Jatuh

Hasil Investigasi Awal Ungkap Rekaman Kotak Hitam Sebelum Pesawat Air India 171 Jatuh

RECOMMENDED

Cara Cepat Belajar Bahasa Asing dengan Aplikasi, Praktis dan Menyenangkan

Cara Cepat Belajar Bahasa Asing dengan Aplikasi, Praktis dan Menyenangkan

September 15, 2025
Overnight Oats, Sarapan Praktis yang Sehat dan Mengenyangkan

Overnight Oats, Sarapan Praktis yang Sehat dan Mengenyangkan

September 15, 2025

MOST VIEWED

  • Zona Merah, IHSG Dibuka Anjlok 1,3% ke Level 6.208 Pagi Ini

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Cendana dan Gaharu di Malaka, Wanginya Tinggal Cerita

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menakjubkan, Air Terjun ini Berada 1.120 Meter di Bawah Perut Bumi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Benarkah Manusia Saat ini Telah Menjadi Manusia Berdimensi Tunggal?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kembali Adakan Pengabdian, Dosen STISIP Adakan Pelatihan Jurnalistik dan Tahapan Pembuatan Skripsi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
BangkaBelitungPos

© 2021 bangkabelitungpos.com

  • Home
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Kontak

No Result
View All Result
  • Home
  • Regional
  • Nasional
  • Politik
  • Ekbis
  • Internasional
  • Lifestyle

© 2021 bangkabelitungpos.com