BangkaBelitungPos
Jumat, November 28, 2025
  • Home
  • Regional
  • Nasional
  • Politik
  • Ekbis
  • Internasional
  • Lifestyle
    • All
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Travel
    Tumbler Stainless vs Plastik: Mana yang Lebih Baik?

    Tumbler Stainless vs Plastik: Mana yang Lebih Baik?

    Siaga Banjir: Ini Persiapan yang Tidak Boleh Diabaikan

    Siaga Banjir: Ini Persiapan yang Tidak Boleh Diabaikan

    Rahasia Membuat Kopi Nikmat di Rumah, Mirip Kafe

    Rahasia Membuat Kopi Nikmat di Rumah, Mirip Kafe

    Ide Bermain Seru di Rumah Tanpa Gadget dengan Mainan DIY

    Ide Bermain Seru di Rumah Tanpa Gadget dengan Mainan DIY

    Tidur Pagi Bisa Berbahaya, Ini Alasannya Menurut Ahli

    Tidur Pagi Bisa Berbahaya, Ini Alasannya Menurut Ahli

    China Kembangkan Pil Panjang Umur, Klaim Bisa Buat Manusia Hidup hingga 150 Tahun

    China Kembangkan Pil Panjang Umur, Klaim Bisa Buat Manusia Hidup hingga 150 Tahun

    Kiat Membuat Jurnal Pagi untuk Hidup Lebih Fokus dan Produktif

    Kiat Membuat Jurnal Pagi untuk Hidup Lebih Fokus dan Produktif

    Benarkah Menonton TV di Kamar Berbahaya bagi Kesehatan? Ini Faktanya

    Benarkah Menonton TV di Kamar Berbahaya bagi Kesehatan? Ini Faktanya

    Kelebihan Humidifier Ultrasonic: Hemat Listrik dan Cocok untuk Bayi

    Kelebihan Humidifier Ultrasonic: Hemat Listrik dan Cocok untuk Bayi

    Tips Menjadi Influencer Mukbang yang Sukses, Cocok untuk Pemula hingga Profesional

    Tips Menjadi Influencer Mukbang yang Sukses, Cocok untuk Pemula hingga Profesional

    Trending Tags

No Result
View All Result
  • Home
  • Regional
  • Nasional
  • Politik
  • Ekbis
  • Internasional
  • Lifestyle
    • All
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Travel
    Tumbler Stainless vs Plastik: Mana yang Lebih Baik?

    Tumbler Stainless vs Plastik: Mana yang Lebih Baik?

    Siaga Banjir: Ini Persiapan yang Tidak Boleh Diabaikan

    Siaga Banjir: Ini Persiapan yang Tidak Boleh Diabaikan

    Rahasia Membuat Kopi Nikmat di Rumah, Mirip Kafe

    Rahasia Membuat Kopi Nikmat di Rumah, Mirip Kafe

    Ide Bermain Seru di Rumah Tanpa Gadget dengan Mainan DIY

    Ide Bermain Seru di Rumah Tanpa Gadget dengan Mainan DIY

    Tidur Pagi Bisa Berbahaya, Ini Alasannya Menurut Ahli

    Tidur Pagi Bisa Berbahaya, Ini Alasannya Menurut Ahli

    China Kembangkan Pil Panjang Umur, Klaim Bisa Buat Manusia Hidup hingga 150 Tahun

    China Kembangkan Pil Panjang Umur, Klaim Bisa Buat Manusia Hidup hingga 150 Tahun

    Kiat Membuat Jurnal Pagi untuk Hidup Lebih Fokus dan Produktif

    Kiat Membuat Jurnal Pagi untuk Hidup Lebih Fokus dan Produktif

    Benarkah Menonton TV di Kamar Berbahaya bagi Kesehatan? Ini Faktanya

    Benarkah Menonton TV di Kamar Berbahaya bagi Kesehatan? Ini Faktanya

    Kelebihan Humidifier Ultrasonic: Hemat Listrik dan Cocok untuk Bayi

    Kelebihan Humidifier Ultrasonic: Hemat Listrik dan Cocok untuk Bayi

    Tips Menjadi Influencer Mukbang yang Sukses, Cocok untuk Pemula hingga Profesional

    Tips Menjadi Influencer Mukbang yang Sukses, Cocok untuk Pemula hingga Profesional

    Trending Tags

No Result
View All Result
BangkaBelitungPos
No Result
View All Result
Home Ekbis

Dampak Bonus Demografi Bisa Jadi Manfaat atau Bencana Bagi Ekonomi Indonesia, Apa Solusinya?

admin by admin
Juli 22, 2025
in Ekbis
0
Dampak Bonus Demografi Bisa Jadi Manfaat atau Bencana Bagi Ekonomi Indonesia, Apa Solusinya?

Ketersediaan lapangan pekerjaan yang memadai menjadi salah satu kunci dari keberhasilan dalam memanfaatkan bonus demografi Indonesia | Foto: Kzenon.

0
SHARES
1
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Dampak bonus demografi bisa menjadi manfaat atau bencana bagi perekonomian Indonesia di 2045, kata Ketua Dewan Pertimbangan KADIN Indonesia, Arsjad Rasjid.

Dia mengingatkan bahwa bonus demografi yang selama ini dianggap sebagai peluang emas, bisa berubah menjadi ancaman serius jika tidak dikelola secara tepat.

RELATED POSTS

Trump Siap Terapkan Tarif 100% untuk Impor dari China, Guncang Pasar Global

Gas Bumi Diharapkan Dapat Kurangi Kebutuhan Impor LPG

Menurutnya, tanpa penciptaan lapangan kerja yang memadai, dampak bonus demografi justru dapat menimbulkan krisis sosial dan ekonomi dalam jangka panjang.

“Bonus demografi Indonesia yang diprediksi mencapai puncaknya dengan lebih dari 70% penduduk usia produktif, bisa menjadi bencana demografi jika kita gagal menyediakan lapangan kerja formal yang cukup,” ujar Arsjad dalam sebuah forum pertumbuhan inklusif di Jakarta.

Untuk menjawab tantangan tersebut dan mengoptimalkan manfaat bonus demografi, Arsjad memperkenalkan strategi pembangunan berkelanjutan berbasis tiga pilar, yang ia sebut sebagai pendekatan “3G”:

1. Grow People

Arsjad menekankan pentingnya membangun kualitas sumber daya manusia sebagai syarat utama untuk memanfaatkan bonus demografi. Ia mengungkapkan bahwa saat ini hanya sekitar 10% tenaga kerja Indonesia yang memiliki pendidikan sarjana, sementara mayoritas lulusan hanya SMP dan SD. Bahkan, IQ rata-rata masyarakat Indonesia dikabarkan menurun, menunjukkan urgensi perbaikan sistem pendidikan dan pelatihan vokasi.

“Jika kita gagal meningkatkan kualitas SDM, maka kita gagal memetik manfaat bonus demografi,” tegasnya.

2. Gear Up Industry

Strategi kedua adalah mempercepat reindustrialisasi berbasis nilai tambah sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja. Arsjad menyoroti pentingnya hilirisasi sektor mineral, perluasan industri di luar Pulau Jawa, serta pelibatan aktif UMKM dalam rantai pasok industri nasional.

Langkah ini diperkirakan bisa menambah hingga USD 25 miliar pada Produk Domestik Bruto (PDB) dan menjadi solusi jangka panjang atas dampak bonus demografi jika tidak diimbangi oleh pertumbuhan industri padat karya.

3. Go Green

Pilar ketiga adalah menjadikan transisi energi sebagai peluang pertumbuhan ekonomi baru. Menurut Arsjad, ini mencakup re-skilling tenaga kerja dari sektor emisi tinggi, memperkuat pembiayaan hijau untuk UMKM, dan memastikan keterlibatan masyarakat lokal dalam proyek-proyek energi terbarukan.

“Transisi energi bukan hanya soal lingkungan, tapi juga membuka potensi besar untuk menciptakan pekerjaan baru yang berkelanjutan,” jelasnya.

Arsjad menekankan, jika ketiga pilar strategi ini dijalankan secara konsisten, Indonesia tak hanya bisa menangkap manfaat bonus demografi, tetapi juga mewujudkan pertumbuhan ekonomi inklusif yang kokoh dalam jangka panjang.***

ShareTweetPin
admin

admin

Related Posts

Trump Siap Terapkan Tarif 100% untuk Impor dari China, Guncang Pasar Global

Trump Siap Terapkan Tarif 100% untuk Impor dari China, Guncang Pasar Global

Oktober 12, 2025

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali memicu ketegangan dagang dengan China dengan menaikkan tarif impor produk dari negara itu. Dia memberi ancaman; akan...

Gas Bumi Diharapkan Dapat Kurangi Kebutuhan Impor LPG

Gas Bumi Diharapkan Dapat Kurangi Kebutuhan Impor LPG

September 29, 2025

Pemanfaatan gas bumi untuk memenuhi kebutuhan energi domestik diharapkan dapat mengurangi ketergantungan negara terhadap LPG. Hal ini disampaikan oleh Direktur Infrastruktur...

Freeport Hentikan Operasi Tambang Bawah Tanah Grasberg Block Cave Akibat Longsor

Freeport Hentikan Operasi Tambang Bawah Tanah Grasberg Block Cave Akibat Longsor

September 9, 2025

PT Freeport Indonesia resmi menghentikan sementara operasi tambang bawah tanah di Grasberg Block Cave (GBC), Tembagapura, Mimika, Papua Tengah. Keputusan...

Mendekati Akhir Tahun, Subsidi Motor Listrik 2025 Masih Tertahan

Mendekati Akhir Tahun, Subsidi Motor Listrik 2025 Masih Tertahan

September 4, 2025

Subsidi motor listrik hingga kini belum juga diterapkan. Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, mengatakan keputusan pencairan subsidi di tangan Kementerian Keuangan dan...

Kontras Pergerakan Harga BBN September 2025: Biodiesel Naik, Bioetanol Turun

Kontras Pergerakan Harga BBN September 2025: Biodiesel Naik, Bioetanol Turun

September 4, 2025

Kementerian ESDM resmi menetapkan Harga Indeks Pasar (HIP) bahan bakar nabati atau BBN. Harga ini berlaku September 2025. Harga biodiesel naik....

Next Post
Nilai Tukar Rupiah Menguat ke Rp16.276,5 Usai Kesepakatan Dagang AS–Jepang, Dolar AS Melemah

Nilai Tukar Rupiah Menguat ke Rp16.276,5 Usai Kesepakatan Dagang AS–Jepang, Dolar AS Melemah

Google dan GoTo Terancam Terseret Kasus Korupsi Chromebook Kemendikbudristek

Google dan GoTo Terancam Terseret Kasus Korupsi Chromebook Kemendikbudristek

RECOMMENDED

BRK Syariah Gelar Tarbiyah Ruhiyah, Perkuat Integritas dan Keimanan Pegawai

BRK Syariah Gelar Tarbiyah Ruhiyah, Perkuat Integritas dan Keimanan Pegawai

November 28, 2025
Daun Bidara: Tanaman Herbal yang Kaya Antioksidan dan Antimikroba

Daun Bidara: Tanaman Herbal yang Kaya Antioksidan dan Antimikroba

November 28, 2025

MOST VIEWED

  • Zona Merah, IHSG Dibuka Anjlok 1,3% ke Level 6.208 Pagi Ini

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Cendana dan Gaharu di Malaka, Wanginya Tinggal Cerita

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menakjubkan, Air Terjun ini Berada 1.120 Meter di Bawah Perut Bumi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Benarkah Manusia Saat ini Telah Menjadi Manusia Berdimensi Tunggal?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kembali Adakan Pengabdian, Dosen STISIP Adakan Pelatihan Jurnalistik dan Tahapan Pembuatan Skripsi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
BangkaBelitungPos

© 2021 bangkabelitungpos.com

  • Home
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Kontak

No Result
View All Result
  • Home
  • Regional
  • Nasional
  • Politik
  • Ekbis
  • Internasional
  • Lifestyle

© 2021 bangkabelitungpos.com